Payudara perempuan terdiri dari jaringan lemak dan kelenjar yang tak
memiliki tulang, dengan tulang belakang menjadi penopangnya. Jika Anda
tak memilih penopang payudara dengan tepat, dalam hal ini bra, beban tulang belakang Anda bertambah berat. Tubuh pun membungkuk dan postur menjadi tak proporsional.
Dokter chiropractic (spesialis tulang belakang dan saraf),
dr Magieline Rosalina dari Citralife, menjelaskan cara sederhana untuk
mengenali postur Anda tak proporsional.
Perhatikan bahu kanan dan kiri Anda saat berdiri. Jika tak seimbang,
satu lebih tinggi dari yang lainnya, artinya postur tubuh Anda asimetris
atau tidak proporsional. Pengecekan juga bisa dilakukan melalui
telinga. Coba berdiri tanpa sepatu, minta bantuan orang lain mengamati
Anda, jika telinga kanan lebih pendek dari telinga kiri, atau
sebaliknya, ini juga petanda lainnya. Postur asimetris ini salah satunya
juga dipengaruhi faktor penopang payudara yang tak tepat.
Cara memakai bra “Payudara yang tak ditopang dengan baik akan menambah beban kerja
tulang belakang, yang berfungsi untuk menopang seluruh tubuh. Apalagi
untuk perempuan berbadan besar atau berpayudara besar. Semakin besar
payudara beban tulang belakang juga bertambah besar,” jelas perempuan
yang akrab disapa dr Magie ini kepada Kompas Female di sela acara di
Gandaria City, Sabtu (7/1/2012).
Kebiasaan salah pakai bra
Dr Magie menjelaskan, kebiasaan dan persepsi perempuan yang keliru terkait bra menimbulkan sejumlah risiko. Misalnya, merasa tak perlu memakai bra
saat di rumah, padahal tingkat intensitas aktivitasnya tergolong
tinggi, misalnya melakukan pekerjaan rumah tangga. Lalu memakai bra yang salah, tak sesuai ukuran, dan membiarkannya meski sering kali merasa tak nyaman.
“Ibu rumah tangga yang sehari-hari di rumah juga perlu pakai bra
yang tepat karena aktivitasnya yang berintensitas tinggi. Dalam
melakukan aktivitas harian, payudara perlu penopang yang tepat. Kalau
tidak, postur menjadi asimetris atau tidak proporsional karena terjadi
perubahan kelengkungan pada tulang belakang akibat menggunakan bra sebagai penopang payudara yang tak tepat ini dibiarkan terus-menerus,” jelasnya.
Risiko jangka panjang
Pemakaian bra yang tak tepat, jika terus-menerus dibiarkan,
menimbulkan risiko ringan hingga jangka panjang. Karena payudara tak
ditopang dengan baik, lama-kelamaan akan terjadi gangguan otot leher
belakang, leher bawah, dan pinggang atas.
Risiko ini muncul akibat perubahan kelengkungan pada tulang belakang
sebagai penopang payudara. “Jika kelengkungan tak normal, tubuh
membungkuk, saraf yang terdapat di antara tulang belakang ini akan
terjepit karena lubang saraf mengecil akibat tulang belakang yang
melengkung tadi,” jelas dr Magie.
Jangan heran, jika Anda kerap kali merasakan sakit kepala, kesemutan
di tangan, nyeri di tangan dan punggung, atau bahkan sering kali merasa
seperti masuk angin yang terjadi berulang kali. Jika semua gejala ini
juga dibarengi dengan postur yang semakin membungkuk, kelengkungan
tulang belakang yang tak normal, bisa jadi, penyebabnya karena Anda
memakai ukuran bra yang salah.
Dr Magie mengakui, sejumlah masalah pada tulang belakang yang kerap dialami pasien perempuannya ada kaitannya dengan pemakaian bra yang salah. “Memang, gangguan pada tulang belakang tak lantas berkaitan langsung dengan pemakaian bra. Tim
medis harus memperhatikan dan memeriksa lebih menyeluruh. Jika terapi
yang dilakukan tak ada perubahan, bisa jadi masalahnya terkait penopang
payudara yang tak baik. Setelah memeriksa secara menyeluruh, saya sering
kali menyarankan untuk memeriksa kembali, apakah bra yang digunakan sudah tepat sesuai ukuran,” akunya.
Dr Magie mengatakan, kesadaran untuk menggunakan bra dengan
baik dan benar memang masih rendah. Hal ini didapatinya dari
ketidakpahaman pasiennya yang cenderung tak mengetahui adanya hubungan
gangguan tulang belakang dengan pemakaian bra yang keliru. Gangguan tulang belakang yang diakibatkan oleh penopang payudara tak sesuai.
Kenali gejala awal
Untuk menghindari dampak jangka panjang dari pemakaian penopang payudara (bra)
yang tak tepat, Anda bisa mulai mengenali gejala awal. Rasa pegal yang
terus berulang, sakit di bagian belakang tubuh yang tak juga membaik
meski Anda sudah memijatnya, menjadi tanda-tanda awalnya. Ketika keluhan
seperti itu terus berulang, bisa jadi ada yang salah dengan tulang
belakang bahkan saraf, bukan sekadar otot yang kaku saja, kata dr Magie.
“Orang Indonesia cenderung kuratif, mengobati setelah sakit, bukan
preventif,” akunya. Ia menambahkan, jika muncul keluhan berulang di
tubuh bagian belakang, sebenarnya bisa dilakukan screening.
Dengan begitu, berbagai penyakit dapat diketahui lebih dini dan dapat
dilakukan tindakan pencegahan atau setidaknya menghindari risiko yang
lebih fatal.
Sebab, boleh jadi penyebab sakit punggung dan berbagai masalah tulang
belakang lainnya merupakan dampak dari kebiasaan yang salah saat
memilih dan memakai bra.